PEKA KARENA PERNAH TINGGAL DI DESA
Pelaksana Tugas Gubernur Banten, Hj.Ratu Atut Chosiyah,SE terpilih sebagai Gubernur Banten setelah menyisihkan tiga pesaingnya dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) 2006. Dialah gubernur perempuan pertama di Indonesia hasil pilihan langsung oleh rakyat. Rencananya, 11 Januari 2006, Ibu Ratu, sapaannya, akan dilantik sebagai Gubernur Banten periode 2006-2011.

Ibu sekarang adalah Gubernur perempuan pertama di Indonesia, ya?
Saya mensyukuri anugerah Tuhan ini. Sejak kecil, tidak pernah saya membayangkan akan menjadi Gubernur. Mudah-mudahan ini menjadi motivasi bagi kaum perempuan Indonesia, khsususnya perempuan Banten. Bahwa sebenarnya kita bisa berada di berbagai jenjang profesi.
Semasa kecil saya hanya ingin bermanfaat bagi orang banyak. Sempat sih, terlintas ingin jadi dokter.
Apa arti kemenangan ini bagi Ibu?
Ini adalah satu anugerah dan amanah yang kembali diberikan kepada saya. Selain mengucapkan rasa syukur pada Tuhan, saya mengucapkan terima kasih pada suami dan adik-adik yang telah men-support saya selama pencalonan Pilkada.
Juga pada partai politik yang telah mengusung saya dalam pencalonan ini. Para relawan tim sukses pendukung saya. Mereka telah bekerja siang-malam, mensosialisasikan program saya ke masyarakat, sehinga upayanya membuahkan hasil.
Setelah pelantikan nanti, apa yang pertama kali akan Ibu kerjakan?
Tahapan yang sudah menjadi ketentuan adalah, saya harus membuat renstra (rencana strategis) yang saya tuangkan dari visi dan misi yang saya sampaikan pada saat paripurna istimewa di depan lembaga legislatif untuk dituangkan dalam sebuah kebijakan yang harus disetujui DPRD.
Di antaranya nanti, saya ingin masyarakat Banten lebih baik lagi dalam berbagai hal. Antara lain sumber daya manusia, meningkatkan derajat kesehatan, menciptakan peluang lapangan pekerjaan.

Soal membuka peluang lapangan pekerjaan, seperti apa gambarannya?
Saya akan sekuat tenaga mensosiasisasikan potensi Banten pada para investor baik lokal maupun pemodal asing. Saya menjanjikan kemudahan soal perizinan dan menciptakan kenyamanan serta keamanan yang kondusif.
Saya berharap sektor industri dan pertanian bisa diminati investor yang pada akhirnya akan membuka peluang lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Soal pendidikan, bagaimana?
Saya akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengajak pemerintah Kabupaten dan Kota untuk memberikan sarana dan prasarana pendidikan. Misalnya dengan merehabilitasi sekolah dan peningkatan kualitas guru, dan bea siswa.
Soal peningkatkan kesejahteraan kaum perempuan?
Itu terkait peningkatan kualitas sumber daya manusia. Saat ini saya sedang giat-giatnya memberantas buta huruf yang didominasi kaum ibu. Untuk pekerjaan ini saya memberdayakan majelis-majelis taklim di bawah kepemimpinan perempuan. Mereka dijadikan tempat sekaligus penanggung jawab dan tutor.
Saya juga punya program peningkatan berbagai keterampilan untuk kaum perempuan yang tinggal di pesisir. Saya punya kepedulian besar bagaimana kaum perempuan Banten ini agar punya gairah untuk belajar meningkatkan diri. Tetapi bagaimana pun saya tetap butuh masukan. Program tersebut bisa optimal jika banyak masukan.
(Terpilihnya Ratu Atut sebagai Gubernur Banten selayaknya menjadi inspirator dan motivator bagi kaum perempuan Banten untuk lebih maju lagi. Betapa tidak, tahun 2002 Ratu Atut nekat mencalonkan diri menjadi Wagub Banten mendampingi Djoko Munandar. Padahal saat itu, pencalonannya sempat ditentang banyak pihak. Ratu Atut nyaris putus asa. Ia dihadang isyu gender bahwa, perempuan tak layak tampil sebagai pemimpin.
Terinspirasi tokoh yang dikaguminya, Megawati Soekarnoputri, dan berkat dukungan sebagian ulama, Ratu pantang menyerah. Ia berprinsip kalau punya tekad dan kemauan, harus diupayakan. Tidak perlu dengan pembelaan kata-kata. Melainkan dengan kerja keras. Ia yakin betul perempuan Banten punya pemikiran luas. Keyakinannya terbukti. Ia mendapat dukungan rakyat Banten, bahkan sekarang memilihnya, menghantarkan ia menjadi gubernur .)
Sumber: http://nostalgia.tabloidnova.com/articles.asp?id=12671